Pembangunan ekonomi yang terus berlangsung seiring dengan kemajuan teknologi membuat pergeseran struktur ekonomi mulai terjadi dari yang sebelumnya didominasi oleh sektor pertanian beralih ke sektor industri dan jasa.
Perubahan struktur ekonomi ini mengakibatkan pola perdagangan dan produksi barang dan jasa mengalami perubahan yang relatif besar.
Perilaku pasar yang dinamis membuat pelaku pasar sulit memprediksi perubahan harga barang dan jasa. Salah satu kebijakan moneter di Indonesia adalah menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa.
Pembentukan harga suatu barang atau jasa pertama kali dimulai dari tingkat produsen. Fluktuasi harga ditransmisikan dari produsen ke pedagang grosir hingga sampai pada konsumen di pedagang eceran. Hal ini membuat harga produsen sebagai price leader dari level harga lainnya.
Sejak Oktober 2013, BPS telah merilis IHP pada level nasional. Cakupan sektor IHP yang dirilis, yaitu: sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan.
Permintaan pengguna data terhadap data IHP semakin meningkat baik dari sisi cakupan wilayah maupun cakupan kegiatan. Beberapa pengguna data sudah meminta IHP untuk level provinsi dan menambah cakupan sektor. Hal
ini menjadi tantangan BPS dalam rangka pelayanan prima kepada para stakeholder yaitu dengan menyediakan data yang lengkap, akurat, dan mutakhir.
BPS Kabupaten Cirebon melalui Tim Distribusi melakukan serangkaian pelatihan calon petugas pendata Survey Harga Produsen. Hari Jum'at-Sabtu, 12-13 Januari 2024, seluruh calon petugas pendata Survey Harga Produsen mengikuti kegiatan pelatihan yang diselenggarakan secara hybrid (online/offline).
Untuk pelatihan Offline, kegiatan dilaksanakan secara fullday di Desa Alamanis Resort Villa, Gronggong, Beber, dengan Instruktur Statistisi Muda BPS Kabupaten Cirebon, Sujono, S. Si. Peserta yang mengikuti pelatihan offline berjumlah 19 orang mitra dan 7 orang organik BPS.
Tujuan kegiatan pelatihan ini adalah agar petugas Survey Harga Produsen dapat mengumpulkan data harga produsen dengan baik dan cermat, agar diperoleh data harga produsen yang lengkap dan berkesinambungan untuk penghitungan Indeks Harga Produsen. Data IHP sendiri digunakan secara luas oleh
pemerintah, pengusaha, dan masyarakat.
Pelatihan ini dibuka oleh Statistisi Ahli Madya BPS Kabupaten Cirebon, Yanti Heryanti , didampingi oleh Ketua Tim Distribusi BPS Kabupaten Cirebon, Supriyanto. Dalam arahannya, Yanti Heryanti menjelaskan peran penting Survey Harga Produsen yang menghasilkan IHP dan digunakan pemerintah sebagai salah satu indikator perekonomian (indikator inflasi, neraca pembayaran, pertumbuhan ekonomi dan analisis ekonomi)
Di akhir sesi, terpilih peserta pelatihan terbaik atas nama Refka Anelka Yogatama dan Tutut Alfiyah.